BAB I
PENDHULUAN
MENGELOLA SECARA EFEKTIF
1.1.
Latar
Belakang
Suatu perusahaaan perlu dikelola
secara efektif guna mencapai rencana dan
tujuan perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dengan
memutuskan tingkatan manajemen, keahlian-keahlian yang dibutuhkan oleh manajer
dan menguraikan metode-metode yang dapat digunakan oleh manajer untuk
memanfaatkan waktu mereka secara efektif dan efisien.
1.2.
Rumusan
Masalah
1. Ada
berapa tingkatan-tingkatan manajemen?
2. Apa
fungsi-fungsi utama manager?
3. Keahlian-keahlian
apa yang dibutuhkan manager?
4. Metode-metode
apa yang dapat digunakan oleh manager untuk memanfaatkan waktu mereka secara
efektif?
1.3.
Tujuan
1. Mengidentifikasi
tingkatan-tingkatan managemen
2. Mengidentifikasikan
fungsi-fungsi utama manager
3. Menguraikan
keahlian-keahlian yang dibutuhkan oleh manager
4. Menguraikan
metode-metode yang dapat digunakan oleh manager untuk memanfaatkan waktu mereka
secara efektif
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Tingkatan-tingkatan
Manajemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama
(first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di
atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.
1. Manajemen
Puncak (Top Manajemen)
Manajer-manajer
yang berada pada posisi misalnya, Presiden, direktur utama ( yang biasanya
bertindak sebagai presiden ), presiden keuangan, dan wakil presiden.
2. Manajemen
Tingkat Menengah
Manajer
yang sering kali bertanggung jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek
perusahaan.
3. Manajemen
Supervisor (tingkat pertama)
Para
manajer yang biasanya sangat terlibat langsung dengan para karyawan yang
mengerjakan proses produksi sehari-hari.
Tanggung jawab antara menajemen :
Manajemen Puncak
a. Membuat
pabrik baru untuk memperluas dan meningkatkan penjualan.
b. Mengomunikasikan
rencana-rencana tersebut dengan seluruh manajer.
Manajemen Puncak dan Menengah
a. Menentukan
berapa banyak karyawan yang akan direkrut.
b. Menentukan
bagaimana dapat mengenakan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan
penjualan.
c. Menentukan
bagaimana meningkatkan iklan guna meningkatkan penjualan.
d. Menentukan
bagaimana mendapatkan dana untuk mendanai ekspansi.
Manajemen Supervisor
a. Melakukan
pembagian tugas kepada karyawan-karyawan baru yang direkrut.
b. Menetukan
jadwal waktu bagi para karyawan baru yang direkrut.
2.2.
Fungsi-fungsi
Manajer.
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan.
Fungsi perencanaan (planning)
mencerminkan persiapan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi
kondisi-kondisi bisnis dimasa mendatang. Sebagai langkah pertama dalam proses
perencanaan, perusahaan akan membuat pernyataan misi (mission statement) yang
akan menjabarkan tujuan utamanya.
a.
Rencana
Strategis
Rencana strategis (strategic plan)
mengidentifikasikan focus bisnis perusahaan untuk periode jangka panjang.
Rencana strategis lebih tepernci dari pada pernyataan misi dan secara umum
menguraikan bagaimana mencapai misiperusahaan. Sebagai contoh, jika misi sebuah
perusahaan adalah menghasilkan produk-produk komputer yang bermutu, maka
rencana strategisnya dapat dapat menyebutkan jenis-jenis komputer tertentu yang
akan diproduksi dan dan cara bagaimana mereka akan dijual (gerai ritel,
Internet, dan lain-lain. Rencana strateggis juga juga meliputi tujuan dan
strategi yang dapat mewujudkan strategi perusahaan.
b.
Perencanaan
Taktis
Manajer p[uncak dan manajer tingkat
menengah juga terlibat dalam perencanaan taktis (tactical planning),
rencana-rencana skala kecil (di atas satu atau dua tahun) yang konsisten dengan
rencana strategis (jangka panjang) perusahaan. Perncanaan taktis biasanya
biasanya berfokus pada periode jangka pendek, seperti misalnya tahun depan atau
tahun sekitar itu. Mereka menggunakan visi mereka untuk memanfaatkan
peluang-peluang dimana mereka memiliki keunggulan di atas perusahaan-perusahaan
yang lain dalam industri. Jika rencana strategis sebuah perusahaan adalah
meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 20 persen, rencana teknis dapat berfokus
pada peningkatan penjualan di wilayah-wilayah khusus yang memiliki persaingan
yang lebih sedikit.
c.
Prencanaan
Operasional.
Bentuk perencanaaan lain, disebbut
dengan perencanaan operasional (operational planning) akan menentukan
metode-metode yang akan digunakan dalam waktu dekat nanti (misalnya tahun
depan) untuk mencapai rencana- rencana taknis. Melanjutkan contoh kita tentang
sebuah perusahaan yang rencana teknisnya adalah untuk meningkatkan penjualan,
rencana operasional dapat menyebutkan cara-cara bagaimana perusahaan tersebut
bias meningkatkan penjualan.Jadi, rencana operasional dapat menyebutkan adanya
kenaikan jumlah dana yang dialokasikan untuk iklan dan perekrutan tenaga
penjualan tambahan.
Tujuan perencanaan operasional sedikit
banyak tergantung pada tujuan jangka panjang perusahaan.
Interaksi
Baerbagai fungsi untuk mencapai rencana strategis.
Pembuatan
rencana strategis menuntut dilakukannya intereksi diantara manajer-manajer
perusahaan yang bertanggagungjawab atas berbagai fungsi bisnis yang
berbeda-beda. Strategi-strategi perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut
meliputi pembuatan produk-produk baru, peningkatan struktur biaya secara
berkesinambungan (efisiensi produksi yang tinggi), dan mempertahankan karyawan
yang baik.
Fungsi
manajemen Bristol-Myers Squibb dapat membantu mencapai tujuan perusahaan dengan
mengetahui kebutuhan-kebutuhan konsumen sehingga perusahaan tersebut dapat
membuat produk-produk baru.
Karena
fungsi-fungsi bisnis saling terkait, rencana strategis dapat diimplementasikan
hanya ketika disadari adanya interaksi diantara fungsi-fungsi bisnis.
Ketika
perusahaan melakukan perencanaan operasional, mereka harus mengikuri
kebijakan-kebijakan (policies) yang telah mereka buat, atau peduan mengenai
bagaimana pekerjaan tersebut sebaiknya
dilaksanakan.
Kebanyakan
kebijakan yang mengandung prosedur (procedure), atau langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan.
d.
Perencanaan
Kontijensi
Beberapa rencana perusahaan mungkin
tidak dapat difinalisasi sampai kondisi-kondisi bisnis tertentu terpenuhi.
Karena alas an ini perusahaan akan menggunakan perencanaan kontijensi (contingency
planning)yaitu perusahaan membuat rencana-rencaana alternative untuk berbagai
kemunngkinan kondisi bisnis yang
terjadi.
Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian (organizing)
meliputi organisasi karyawan dan sumber daya-sumber daya lainnya melalui cara
konsisten dengan tujuan perusahaan. Setelah persetujuan perusahaan dibuat (dari
fungsi perencanaan), sumber daya akan diperoleh dan dikelola untuk mencapai
tujuan tersebut.
Fungsi pengorganisasian terjadi
secara ontonyu sepanjang hidup perusahaan. Funsi ini khususnya memiliki arti
penting bagi perusahaan yang sering melakukan restrukturisasi atas operasinya.
Perubahan-perubahan operasional seperti misalnya penciptaan jabatan baru
promosi seorang karyawan dapat sering dilakukan. Perubahan-perubahan seperti
ini bahkan dapat menyebabkan perlunya dilakukan revisi pada alokasi pekerjaan
karyawan yang jabatannya tidak berubah.
Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan (leading)
adalah proses memengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai tujuan
bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi mengenai pekerjaan yang diberikan
kepada karyawan dan kemungkinan metode-metode yangdapat dilakukan untuk
menyelesaikan penugasan-penugasan tersebut.kepemimpinan juga dapat meliputi
bertindak selaku tokoh panutan bagi para karyawan. Kepemimpinan seharusnya
dilakukan dengan cara yang konsisten dengan rencna strategis perusahaan.
Fungsi kepemimpinan tidak hanya
berhubungan dengan instruksi-instruksi yang mengenai bagaimana menyelesaikan suatu
pekerjaan, namun juga isentif untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut secara benar dan cepat. Beberapa bentuk kepemimpinan dapat membantu
memotivasi para karyawan. Salah satu metode adalah mendelegasikan wewenang
dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan. Peningkata
tanggung jawab dapat mendorong karyawan untuk lebih mengembangkan pekerjaan dan
meningkatkan harga diri mereka. Jika karyawanlebih aktif dalam proses produksi
dan diperkenankan untuk mengungkapkan pandangan-pandangannya, maka banyak
masalah akandapat diselesaikan dengan lebih mudah.
Agar para manajer dapat menjadi
pemimpin-pemimpin yang efektif, merkeka perlu memiliki inisiatif (initiative),
yaitu kemauan untuk mengambil tindakan. Manajer yang memiliki banyak keahlian
namun kurang memiliki inisiatif maka dapat menjadi tidak begitu efektif.
Gaya Kepemimpina
Meskipun semua manajer memiliki
gaya kepemimpinanmereka masing-masing, gaya-gaya tersebut biasanya dapat
diklasifikasikan menjadi autokrasi, bebas kendali, atau partisipatif.
Autokrasi
Manajer menggunakan gaya kepemimpina
autokrasi (autocracy) dimana pemimpin tetap mempertahankan wewenang penuh dalam
pengambilan keputusan, karyawan tidak mamiliki atau hanya memiliki sedikit
masukan.
Bebas
Kendali
Manajer yang menggunakan gaya manajemen
bebas kendali (free rein) atau disebut juga “laissez-faire” mendelegasikan
sebagian besar wewenang kepada karyawan. Gaya ini adalah lawan ekstrem dari
gaya autokrasi. Para manajr bebas kendali mengomunikasikan tujuan kepada para
karyawan namun memperbolehkan karyawan untuk memilih bagai mana cara mencapai
tujuan tersebut.
Partisipatif
Dalam suatu gaya kepemimpinan
partisipatif (participative) atau disebut juga dengan demokrasi, para pemimpin
menerima beberapa masukan karyawan namun biasanya menggunakan wewenang yang
mereka miliki untuk mengambil keputusan. Gaya ini mensyaratkan seringnya
komunikasi diantara manajer dan karyawan. Manajer yang menggunakan gaya
manajemen partisipatif memperkenkan para karyawan menyampaikan pendapat mereka
tapi tidak memaksa karyawan untuk membuat pengambilan keputusan yang penting.
Pengendalian
Fungsi pengendalian (controlling)
melibatkan pengawasan dan evaluasi pekerjaan. Untuk nengevaluasi pekerjaan,
manajer sebaiknya menilai kinerja sebagai perbandingan dengan standard an
ekspektasi yang telah mereka tentukan. Jadi, fungsi pengendalianakan menilai
apakah rencana-rencana yang dibuat dalam fungsi perencanaan telah tercapai.standar
dapat diterapkan pada volume dan biaya produksi, volume penjualan, laba dan
beberapa variable lainnya yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah
perusahaan. Dan fungsi pengendalian memungkinkan dilakukannya evaluasi secara
kontinu sehingaga perusahaan dapat memastikan bahwa ia telahmengikuti arah yang diinginkan untuk mencapai rencana
strategisnya.
Beberapa standar seperti misalnya
laba, dibuat dan diterpakan pada seluruh departemen suatu perusahaan. Jadi,
tidak ada suatu departemen tungal yang kemungkinan sepenuhnya bertanggung jawab
jika laba perusahaan ternyata kurang mencukupi.
2.3.
Keahlian
Manajerial
Untuk dapat bekerja dengan baik, manajer
mengandalkan empat jenis keahlian :
a. Keahlian
koseptual
b. Keahlian
interpersonal
c. Keahlian
teknis
d. Keahlian
pengambilan keputusan
Keahlian
Konseptual
Manajer dengan keahlian
konseptual (conceptual skill) yang disebut juga keahlian analitis yaitu
kemampuan untuk memahami hubungan yang terdapat diantara berbagai pekerjaan
dalam sebuah perusahaan.
Keahlian konseptual
umumnya digunakan oleh manajer puncak (top manager). Manajer puncak (top manajer)
harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Dan
manajer tuingkat menengah yang tidak terlibat secara langsung dalam proses
perakitan produksi. Keahlian ini diperlukan untuk dapat secara optimal
memanfaatkan karyawan dan sumber daya- sumber daya lainnya dengan cara yang
dapat mencapai tujuan perusahaan. Manajer dengan keahlian konseptual yang baik
cenderung kreatif dan bersedia untiuk mempertimbangkan berabagai macam metode
dalam mencapai tujuannya.
Keahlian
Iterpersonal
Hampir seluruh manajer
melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian interpersonal (interpersonal
skill) yang disebut juga sebagai keahlian berkomunikasi, yaitu keahlian yang
dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan dan karyawan seperti yang dibahas berikut ini
a) Berkomunikasi
dengan pelanggan
Banyak manajer harus melakukan
komunikasi dengan pelanggan untuk memastikan tercapainya kepuasan. Mereka
mendengarkan keluhan-keluhan pelanggan dan mencoba untuk memberikan respons
dengan cara yang dapat diterima. Mereka juga dapat membawa keluhan-keluhan lain
untuk menjadi perhatian manajer puncak. Manajer yang memiliki keahlian
interpersonal yang kurang baik bisa jadi mengabaikan keluhan-keluhan pelanggan.
Akibtnya masalah yang dapat tidak diketahui hingga pada akhirnya banyak
pelanggan yang tidak puas berhenti membeli produk perusahaan.
b) Berkomunikasi
dengan karyawan.
Manajer membutuhkan keahlian
interpersonal yang baik ketika berkomunikasi dengan karyawan. Mereka harus
secara jelas mengomunikasikan penugasan kepada karyawan dan harus berkomunikasi
dengan karyawan yang telah membuat kesalahan dalam pekerjaan sehingga mereka
dapat dikoreksi. Selain itu, manajer harus mendengarkan keluhan-keluhan dari
karyawan dan mencoba untuk mengaasi masalah yang mereka hadapi.
Keahlian
Teknis
Manajer membutuhkan
keahlian teknis (technical skill) untuk memahami jenis-jenis pekerjaan yang
mereka kelola. Manajer yang lebih dekat dengan proses produksi actual akan
lebih sering menggunakan keahlian teknis mereka daripada manajer tingkat yang
lebih tinggi. Sebagai contoh, para manajer tinggkat pertama dari jalur
perakitan sebuah perusahaan pembuat komputer harus mengetahui bagaimana
komponen-komponen komputer dirakit. Pemahaman teknis merupakan suatu hak yang
penting bagi seluruh manajer yang mengevaluasi ide-ide produk baru atau
terlibat dalam pemecahan masalah.
Perusahaan memberikan
informasi online yang dapat diakses oleh manajer dari mana saja. Beberapa
perusahaan telah membuat jaringan dimana para manajer dapat berkolaborasi untuk
dapat meningkatkan dan mengembangkan keahlian-keahlian yang mereka miliki.
Jaringan seperti itu akan mengurangi anggaran pelatihan dan perjalanankarena
manajer tersebut tidak perlu lagi melakukan perjalanan dinas untuk menghadiri
seminar-seminar pelatihan.
Keahlian
Mengambil Keputusan
Manajer membutuhkan
keahlian mengambil keputusan (decision-making skill) sehingga mereka dapat
menggunakan informasi yang ada untuk menentukan bagaimana sember daya
perusahaan sebaiknya dialokasikan. Jenis-jenis keputusan yang diambil oleh
manajer akan berbeda-beda tergantung dari posisinya. Berikut adalah beberapa
keputusan umun yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya perusahaan :
·
Apakah sebaiknya merekrut karyawan yang
lebih banyak ?
·
Apakah sebaiknya membeli mesin yang
lebih banyak?
·
Apakah sebaiknya membangun fasilita
baru?
·
Apakah sebaiknya operasi lini perakitan
direvisi?
·
Apakah sebaiknya memesan lebih banyak
persediaan?
·
Apakah sebaiknya gaji disesuaikan?
Keputusan-keputusan
diatas mempengaruhi pendapatan maupun beban operasi perusahaan dan akibatnya
akan mempengaruhi laba. Manajer yang melakukan pengambilan keputusan dengan
tepat dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga meningkatkan pula lainnya.
Langkah-langkah
pengambilan keputusan
Proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa tahap yang spesifik. Pertama, setiap kemungkinan
keputusan yang konsisten dengan rencana strategis perusahaan sebaiknya
diidentifikasikan. Kemudian, dilanjutkan dengan mengumpulkan
informasi-informasi yang relevan dengan setiap kemungkinan keputusan. Dengan
menggunakan informasi ini, biaya dan
manfaat dari setiap kemungkinan keputusan akan dapat diperkirakan.
2.4.
Bagaimana Manajer Mengelola Waktu
Manajer memiliki jumlah waktu yang
terbatas untuk dihabiskan mengelola berbagai sumber daya yang mereka miliki.
Oleh karena itu, mereka menggunakan manajemen waktu (time management), yang
mengacu pada cara bagaimana manajer mengalokasikan waktu mereka ketika
mengelola berbagai pekerjaan. Meskipun tidak ada rumusan tunggal yang sempurna
untuk menggunakan waktu secra efisien, berikut adalah panduan-panduan yang
sebaiknya diikuti :
·
Menyusun prioritas dengan tepat
·
Menjadwalkan interval waktu yang panjang
untuk pekerjaan-pekerjaan penting
·
Meminimalisasi gangguan
·
Membuat tujuan-tujuan jangka pendek
·
Mendelegasikan sebagian pekerjaan kepada
karyawan
Menyusun
Prioritas dengan Tepat
Salah satu alasan utama
dibalik masalh manajement waktu adalah bahwa manajer melupakan peran yang
mereka miliki. Mari kita lihat seorang manajer penjualan wilayah yang memiliki
dua tanggung jawab :
(1) Memecahkan
setiap masalah yang terjadi pada pesanan penjualan yang ada
(2) Menjamu
klien-klien baru
Akibatnya masa-masa
yang berhubungan dengan pesanan penjualan dapat terus menumpuk. Manajemen waktu
dalah masalah prioritas. Manajer yang menyusun prioritas menurut apa yang
terbaik bagi perusahaan, daripada menurut apa yang lebih mereka sukai, akan
lebih sukses.
Menjadwalkan
Interval Waktu yang Panjang untuk Pekerjaan-pekerjaan Penting
Manajer mungkin dapat
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting secara efisien dengan menjadwalkan
interval-interval waktu yang panjang (blok) untuk memusatkan daripada
pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Strategi terbaik untuk
suatu pekerjaan yang membutuhkan lebih dari satu hari kerja yaitu dengan
sepenuhnya memutuskan perhatian pada pekerjaan tersebut sampai selesai
Meminimalisasi
Gangguan
Manajer sebaiknya tetap
memusatkan perhatian pada pekerjaan yang sedang dikerjakan dan menghindari
gangguna yang tidak diperkirakan (kecuali bagi hal-hal darurat).
Beberapa manajer
memiliki kecendrungan alamiah untuk menciptakan gangguan mereka sendiri.
Sebagai contoh, mereka dapat singgah di ruangan karyawan-karyawan lain untuk
bersosialisi.
Membuat
Tujuan Jangka Pendek
Suatu masalah umum bagi
manajer adalah memenuhi tenggat waktu, khususnya pada pekerjaan-pekerjaan
penting. Manajer sebaiknya membuat sasaran-sasaran jangka pendek sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting secara bertahap.
Mendelegasikan
Sebagian Pekerjaan kepada Karyawan
Jika mereka dapat
mendelegasikan wewenang kepada para karyawannya, mereka akan memiliki lebih
banyak waktu untuk lebih menjadi kreatif. Dengan melakukan delegasi, manajer
bahkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dari para karyawannya yang
menginginkan tanggung jawab tambahan. Namun, manajer sebaiknya hanya
mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan yang dapat ditangani oleh karyawan tersebut
saja.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.
Dalam mengelola secara efektif
manajemen melibatkan berbagai sumber daya manusia dan sumber daya lainnya guna
mencapai tujuan perusahaan :
Tinkatan-tingkatn
manajemen adalah :
Manajemen puncak (tingkat atas),
yang berkonsentrasi pada tujuan-tujuan jangka panjang perusahaan. Manajemen
tingkat menengah bertanggung jawab atas keputusan-keputusan manusia.jangka
pendek dan jangka menengah. Dan manajemen supervisor, yang sangat terlibat
dengan para karyawan yang melakukan proses produksi sehari-hari.
Fungsi-fungsi
utama manajemen :
Merencanakan
masa depan (tujuan), mengorganisasikan sumber daya-sumber daya untuk mencapai
tujuan. Memimpin para karyawan dengan memberikan instruksi kepada mereka mengenai
bagaimana sebaiknya menyelesaikan berbagai pekerjaan yang diberikan. Melakukan
pengendalian, yang meliputi pengawasan dan pengevaluasian pekerjaan-pekerjaan
karyawan.
Agar dapat bekerja dengan baik
manajer membutuhkan keahlian yang harus dipenuhi yakni keahlian konseptual,
keahlian interpersonal, keahlian teknis, dan keahlian dalam mengambil suatu
keputusan.
Manajer memiliki waktu yang terbatas
untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki. Meskipun tidak ada rumusan
untuk menggunakan yang sempurna untuk menggunakan waktu secara efesien, ada
baiknya mengikuti panduan-panduan ini
seperti, menyusun prioritas dengan tepat, menjadwalkan waktu yang panjang untuk
pekerjaan-pekerjaan penting, meminimalisasi gangguan,membuat tujuan-tujuan
jangka pendek, dan mendelegasikan sebagian pekerjaan kepada karyawan.
3.2.
Saran.
Demi
kesempurnaan makalah Makalah Pengantar Bisnis yang berjudul Pengelolaan Secara
Efektif ini, kami penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun kearah
kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA.
Madura
Jeff. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta Selemba 4.